K1za kali ini ingin menceritakan sebuah kisah yang diceritakan oleh oaq ( kakak orangtua ) k1za dari ayah. Kisah ini diceritakannya kembali kepada k1za, dan terjadi ketika ia masih muda ( ‘gak dikasitau jelas tahunnya ). Kejadian ini terjadi dirumah niniq ( nenek ) k1za dari ibu yang notabene masih sepupu ayah k1za. Untuk lebih menghayati k1za akan mengambil alih sebagai tokoh utama *selalu begini -_- *
OoO
Malam itu, seperti biasa aku yang mendapat giliran ronda keliling kampung seorang diri. Entah mengapa, malam ini terasa sedikit berbeda hawanya. Aku berkeliling kampung hanya dengan senter ditangan. Kulihat jalanan begitu lengang. Aku akhirnya kembali ke pos ronda setelah lumayan lama berkeliling kampung. Sesampainya dipos ronda yang berada didekat pasar aku hanya terdiam seorang diri. Aku bosan benar-benar bosan. Kemudian aku berpikir untuk mencari sepupuku Dani ( bukan nama sebenarnya ). Aku melangkah perlahan menuju rumahnya seorang diri. Jalan masih lengang. Maklum, saat itu jika hari sudah larut, maka akan sangat sepi kecuali jika sedang ada yang begawe ( kondangan ) maka ramelah desa kami pada malam hari, tapi sayangnya malam ini tidak ada satupun warga yang begawe.
Perjalanan menuju rumah Dani tidaklah begitu jauh dari pos ronda karena rumahnya masih dekat dengan pasar. Sebagai gambaran, memasuki gerbang rumah Dani, kita akan menemukan halaman luas dengan rumah ditengah-tengahnya dan banyak pepohonan rindang disana. Aku akhirnya memasuki gerbang seperti biasanya, memanggil Dani dari halaman depan rumah.
Setelah memanggil Dani, betapa sialnya aku. Ternyata bukan Dani yang muncul, tapi justru ‘sesuatu’ yang entah aku tidak tau itu apa. Sosok seorang wanita dengan rambut awut-awutan. Aku yang kaget, memberanikan diri bertanya, “ siapa kamu ? “. Sosok itu hanya diam dan duduk diteras depan rumah Dani. Kakiku terasa gemetaran. Aku berusaha berteriak memanggil Dani.
“ Dani !! Dani !! “ teriakku. Tapi yang dipanggil tidak sama sekali menyahut. Sedangkan ‘sesuatu’ diteras depan rumah Dani masih saja disana tak kunjung pergi. Aku kemudian mengambil langkah seribu, namun sialnya aku bagai jatuh tertimpa tangga pula. Karena tidak melihat dikegelapan malam, aku tanpa sengaja menabrak tiang rumah Dani, tapi rasa sakit sudah tidak kuhiraukan karena takut yang kurasakan ternyata lebih dominan. akhirnya jadilah, benjolan berkat tiang listrik itu masih ada sampai sekarang menyisakan kenangan tentang kesialanku saat ronda.
OoO
Demikian cerita oaq k1za. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan kata-kata.
No comments:
Post a Comment